Dari zaman sd sampai sma saya terus di sekolahkan Swasta Islam oleh orang tua saya. Menurut mereka menuntut agama itu lebih baik ketimbang ilmu apapun, sama seperti pemandangan saya saat ini saya saat ini. ketika sekolah dulu kita diberikan kebebesan untuk meilih extra kulikuler, atau pelajaran lain diluar peljaran sekolah yang mengajarkan hal yang menurut saya lebih menyenangkan ketimbang pelajaran sekolah itu sendiri. Ketika saya masih sd saya memilik exkul berenang, ketika smp saya pilih exkul musik, ketika sma saya memilih exkul basket. berbeda dengan sekolah negeri pada umummnya, biasanya sekolah negeri atau swasta umum memiliki exkul rohis.
Saya belajar agama murni dari pelajaran sekolah saja. Diluar jam sekolah saya sibuk dengan exkul-exkul tadi dan bermain main saja. namun ketika saya mau masuk kuliah dari awal saya sudah meniatkan agar menjadi anak yang berbeda. anak yang lebih pendiam dari biasanya. dan leih banyak ikut exkul keagamaan. Dan doa saya terkabul, saat saya OSPEK saya memiliki seorang kakak pembimbing yang di tugaskan mengawasi adik-adiknya selama ospek berlangsung yang berasal dari UKM Islam. selama ospek saya bertanya tentang organissasi beliau dan lain lain. dan pada akhirnya saya bisa masuk UKMI di kampus saya itu.
Pada awalnya saya ikut seperti anak-anak lain hanya mengikut-ikut saja. Saya melihat UKMI hampir sama dengan organissasi lainnya. Hanya saja UKMI ya khusus untuk agama Islam. Di UKMI saya mulai bertanya apa yang sebenarnya saya lakukan ini benar atau tidak, apakah ini hanya organisasi biasa saja yang berselimutkan islam. banyak kebingungan awalnya, bahkan pernah terfikir kalau ikut organisasi hanya untuk nambah teman saja. Sampai pada suatu saaat di Kegiatan UKMI yang di sebuat Jejak UKMI mengubah pandangan saya.
Jejak UKMI pada dasarnya hanya kegiaan perkenalan UKMI saja, dan jalan-jalan. bukan jejak UKMI nya yang membuat saya mengubah pandangan saya. dalam kegiatan tersebut ada satu kegiatan yang memberikan motivasi kepada mahasiswa baru untuk ikut UKMI, namun saya lupa isinya apa. Kemudian di sebuah sesi di kegiatan itu, terdapat sesi sharing dan tanya jawab. Pada saat kegiatan ada salah satu mahasiswa baru yang sangat aktiv, jelas saja saya sudah tahhu dia memiliki latar belakang exkul rohis. Pemateri saat itu bertanya kepada salah seorang mahasiswa yang aktiv itu "apa cita-cita kamu?" si mahasiswa baru yang aktif ini duduk di tengah tengah semua mahasiswa baru lainnya, kemudian ia menjawab "Saya Ingin Menjadi Sekjen PBB!saya ingin membuat PBB berada di tangan Muslim". Seketika suasana ruangan hening. "Sekjen PBB ? belum pernah terfikir olehku menjadi orang yang sehebat itu, biasanya seorang anak-anak paling tinggi jadi President" fikirku dalam hati.
Sekjen PBB adalah orang yang mengendalikan PBB, sedangakan PBB adalah organisasi kumpulan bangsa-bangsa yang mengatur seluruh dunia. Jadi kesimpulannya Ia ingin menguasai dunia dalam genggaman Islam. sungguh bergetar hati ini ada seoarang anak Mahasiswa baru yang mempunyai pemikiran seperti itu. Sungguh pemikiran mahasiswa bar itu menyentuh saya sampai saat ini, jika di ingat terkadang seperti ingin meneteskan air mata. dan muncul pertanyaan di kepala saya mau jadi apa saya sekarang ? sanggupkah saya hanya menjadi seorang teman seorang sekjen PBB kedepannya ? atau saya harus menjadi seseorang tokoh lain dunia untuk pantas berteman dengan dia?
0 comments
Post a Comment