Kakek Part 1

No Comments
Aku dilahirkan ke dunia ini tanpa memiliki kakek kandung. Maksudnya sewaktu aku lahir kedua kakek ku sudah meninggal. Namun aku masih memiliki dua nenek kandung utuh pada saat  di lahirkan, walaupun sekrang ini mereka berdua juga sudah menyusul san kekasih hati mereka. 

Semua kisah tentang kakek Ishaq kudapat dari buya (ayah). Walaupun sosoknya tidak pernah langsung berjumpa tapi cerita beliau sungguh banyak manfaatnya. Kakek adalah sorang pemain bola Persatuan Sepak Bola Deli Serdang, beliau juga merupakan seorang perawat di salah satu rumah sakit negeri di kota Tebing Tinggi. 

Karena tinggkat loyalitas yang tinggi, totalitas dalam bekerja kakek di angkat menjadi seorang kepala perawat di rumah sakit tersebut. Sebagai kepala perawat kakek mendapat faisilitas ruah dinas di area rumah sakit. Kakek selalu dengan tangkas membantu semua pasien dengan sepenuh hati. Sering kali kakek berpapasan dengan orang lain mendapatkan senyuman, padahal kakek tidak ingat siapa orang tersebut. Mungkin orang yang memberikan senyuman tersebut adalah salah satu pasien rumah sakit yang dulu pernah di rawatnya. 

Suatu ketika soreang keturunan tionghoa datang ebrobat kerumah sakit. Ketika itu adalah jadwal kakek untuk jaga. Kakek tidak pandang bulu, namanya orang sakit harus dirawat dengan sepenuh hati. Dan pasien keturunan Tionghoa itu pun merasa puas dengan perawatan yang di berikan kakek tersebut. 
Beberapa bulan setelah itu orang tionghoa ini mampir ke rumah kakek. Kakek mempersilahkan tamunya tersebut dan masuk dalam rumah.


"Silahkan duduk pak, Maaf rumah saya sedikit berantakan, Mau minum apa pak?" kakek menjamu tamu 


"Ah , tidak  papa pak, tidak usah repot-repot. Begini pak saya berterimakasih sudah merawat saya beberapa bulan lalu di rumah sakit" dia mengeluarkan bungkus plastik berisikan kue

"Ya , sama-sama pak, aduh nggak usah repot-repot bawa kue pak" kakek mengambil bungkusan tersebut.

"Gimana sekarang sudah sehat kan ?" Tanya kekak.

"Sudah  pak, tapi ini anak saya lagi demam sedikit demam dan pilek."

"loh kenapa nggak di bawa ke rumah sakit ?"

"Ah tidak usah pak palng besok juga sudah sembuh minum obat" 

"Coba saya periksa sedikit ya pak ?" kakek mencoba melihat anak bapak tersebut dan mengananlisi dengan pengalamannya selama di rumah sakit.

"Ah anak bapak emang terkena demam biasa' saya anjurin minum obat ini aja pak." Anjuran kakek

"Owh, begitu ya pak Ishaq, kalau obat yang biasa saya berikan itu kenapa pak "

"Itu bagus juga cuman itu lebih cocok buat orang dewasa" 

"Owh begitu pak, baiklah pak terimakasih banyak sebelumnya, Kami izin pulang dulu ya pak Ishaq"
"ya pak silahkan. Terimakasih lagi loh pak kue nya"

Kemudian tamu keturunan tionghoa itu pulang. Setelah hari itu, setiap ada keluarga atau teman orang tionghoa tersebut terkena penyakit demam atau pilek, Dia hanya membawanya ke rumah kakek. Setiap kali kakek ditanya biaya berobat, kekek bilang dia nggak mengutip biaya. Walaupun begitu sering kali orang yang berobat memaksa memberikan uang. Sampai-sampai orang datang ke rumah kepala perawat rumah sakit untuk berobat, bukan datang ke rumah sakitnya.

Beberapa Dokter pun mengeluhkan pasien yang datang Berobat ke rumah kakeku ku itu. Pada akhirnya kekek kena tegur pihak rumah sakit agar tidak menerima pasien. Pada dasarnya kakek memang tidak menerima pasien, Namun Ketidak sengajaanya menyembuhkan orang tadi membuat pasien datang ke rumanya. Pada akhirnya kakek sama sekali tidak menerima kehadiran pasien ke rumahnya, walaupun dalam hatinya menolong orang itu tidak salah.

Semoga tulisan ini jadi amal zariah Almarhum kakek Ishaq 



Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments

Post a Comment

Powered by Blogger.