Sebelahku duduk seorang om-om tua memiliki jengot dan kumis yang tebal. Inikah yang namanya wawancara kerja, membuat orang menunggu begitu lama. Aku pun mulai merasa sendirian, kenapa di perusahaan ini banyak yang melamar lebiyh dari umurku. aku merasa sendiri tidak punya teman tidak punya kenalan. lamakelamaan rasa bosan pun datang menyelimuti pikiranku. Seandainya om-om disebelahku ini menjadi siwon, pasti akan ku ajak ngobrol, kubelikan minum, dan ku jadiksan pacar.
Handphone yang biasa dapat menghiburku kini sudah tidak bisa memberikan jawaban atas hiburan ku siang hari ini. Semua aplikasi sudah dibuka dan tidak ada yang membuatku merasa tidak sendirian.
Teringat seseorang yang kalau aku chatting denganya selalu membuatku tertawa. Adi namanya, entah darimana pemikirannya yang aneh banget selalu membuatku tertawa terbahak-bahak. Hanphone yang tadinya ssudah masuk ke dalam tas kini kembali aku bongkar-bongkar demi chatting dengan adi.
"Adiiiii"
"Adooooo"
"Adaaa"
"Ad"
"Di"
"Didi"
Banyak pesan spam terketuk agar adi cepat membalas chat.
"aku lagi wawancara kerja, lagi nunggu di panggil tapi aku sendirian, temenin aku cerita"
Adi membalas "Males, BAYAR!!!"
"Ish kau jahat di, ayok lah cerita apa aja"
"Kau dari planet mana sih, yang wawancara kerjakan biasanya nggak sendiri nunggu, pasti ada orang lain, cerita sana sama orang sebelah mu!!"
Adi membalas "Males, BAYAR!!!"
"Ish kau jahat di, ayok lah cerita apa aja"
"Kau dari planet mana sih, yang wawancara kerjakan biasanya nggak sendiri nunggu, pasti ada orang lain, cerita sana sama orang sebelah mu!!"
"Ada sih sebelah ku om-om"
"Yaudah ajak lah cerita"
"Yaudah ajak lah cerita"
"Nggak ah, nanti aku di kira tukang Hipnotis"
"Kebanyakan makam micin kau git, ngomong sama orang sebelah aja nggak berani"
Aku menahan tawa yang akan keluar, darimana hubungannya micin sama nggak berani ngomong. Adi adalah anak paling absurd yang penah aku kenal.
"Kebanyakan makam micin kau git, ngomong sama orang sebelah aja nggak berani"
Aku menahan tawa yang akan keluar, darimana hubungannya micin sama nggak berani ngomong. Adi adalah anak paling absurd yang penah aku kenal.
iya kebanyakan makan micin tuh abang :p wakakakakakak
ReplyDeletehaha, abang kira siapa yang komen.
ReplyDeleteselamat ojan orang pertama yang komen blog abang
coba
ReplyDelete