Ujian Nasional Sekolah Dasar

No Comments
Saya bersekolah dasar di salah satu SD swasta yang berada di medan yang sekarang sudah sangat terkenal. di mana di sana dulu selagi saya masih bersekolah sekolah ini belum cukup terkenal namun memang dah anak-anak orang berlebih uangnya di dalam nya. kalau tidak salah pada jaman itu angkatan saya adalah di mana pertama kali di buat Ujian Nasional untuk sekolah dasar lagi. jadi berbeda dari tahun tahun sebelumnya di mana kalau mau lanjut SMP tinggal baik-baik sama guru dan rajin datang ajah. Tapi tiba-tiba di tahun di mana saya mau tamat SD.

Kami harus melewati ujian nasional yang kalau tidak salah nilai minimumnya pada saat itu 4,0 dan nilai rata-ratannya mesti di atas 6,0 dari sekala 10 yah. pada waktu itu setiap kali kepasa sekolah berbicara di depan, mau itu kat sambutan, pidato upacara senin, atau apa lah yang penting beliau ngomong di depan selalu menakut-nakuti kami akan ngerinya UN, padahal kalau pemikiran saya anak kelas 6 sd waktu itu nilai 4 mah gampang rata-rata 6 pun gampang. tapi selalu aja tuh bapak-bapak ibu guru nakutin orangtua siswa. memang sih waktu Try Out nilai saya hampir-hampir nggak lulus terus hehe. setiap try out yang di adain sekolah pasti setelahnya kami di kumpulkan dan agak di marahin kenapa yang dapat nilai tertinggi di try out itu bukan dari sekolah kami, maklum suasta, dan juga kenapa masih banyak teman-teman saya yang hasil try out nya nggak lulus, itu cukup memberikan tekanan kepada anak SD seperti kami. waktu itu pun saya sudah mulai kecanduan game online, di mana orang lain sebayaku bahkan belum tau yang namanya microsoft. setiap minggu saya ke warnet dekat sekolah, bahkan dulu main game online selain harus bayar warnet Rp4000,- per jam (internet masih mahal dulu) kita harus beli voucher game nya untuk main game tersebut. kalau nggak salah 7 rbu untuk 12 jam, masih ingat nggak game raknarock online iyah, mahal banget tuh main game ajah.

Semua itu membuat orang tua saya semakin depresi. hal ini buak terjadi kepada saya tetapi terjadi juga pada teman sekelas saya yang lain, terutama yang sama kecanduannya main game online ituh. salah satu teman saya bercerita sangkingpasrahnya orang tuanya dan bisar dia nggak malu kalau dia nggak lulus UN nanti, dia bakalan di sekolahin di malasya (kalau nggak salah antara malasya dan singapura). di tambahlagi dia nggak pernah lulus try out kalau nggak salah (maaf bagi yang merasa hehe). dia cerita dengan antusias "aku kalau nggak lulus malah lebih enak keluar negeri". iya pulak lah saya  pikir, enak banget hidup nih anak. Sedangkan orang tua saya sangat pesimis sekali waktu ituh. samapi-sampai ragunnya terhadapa saya yang paling dalam cman waktu itulah selama hidup saya. "Yaudah lem nanti kalau nggak lulus UN satu tahun lagi lah SD di sini ajah" umi bilang waktu itu. sepertinyya ibunda saya yang kali ini benar-benar pasrahnya luar biasa. Saya tak kebayang kalau mestu nambah SD satu tahun lagi hehe. pada waktu itu saya masih kecil banget bagi saya yang penting saya bisa tetep main game SD mau nambah satu tahun atau naik SMP sama ajah, toh hidup tetep jalan. bahkan waktu ujian pun saya masih mikirin tentang game hahaha :D . UN pun berjalan lancar, dan saya rasa itu bukan soal anak kelas 6 SD lebih masih ke soal anak kelas 4 sd kami.

Detik-detik pengumuman pun tiba. Waktu itu ada bnyak orang yang jualan mainan jadi saya mikir kyak mana caranya supaya bisa di beliin mainan sama Umi, nggak mikir UN bakalan lulus atau enggak. umi pun berkata kembali dengan perkataan yang sama "yaudah lem nanti kalau nggak lulus UN satu tahun lagi lah SD, nggak papa kok". baru tersentak dalam hati "oh iyayah kalau nggak lulus bakalan malu dengan teman seangkatan". kemudian pak kepsek yang selama ini sering nakut0nakutin pun nakut-nakutin untuk terakhirkalinya, dia bilang ada 2 orang nggak lulus, dalam hati "alhamdulullah berarti saya yang temasuk lulus, kalau di lihat dari rangking di kelas saya termasuk separuh besar di kelas yang rangking, walau nggak 10 besar paling tidak kemungkinan nggak lulus nya kecil banget, yakan ?" dan ternyata kami tidak ada yang tidak lulus. kemudian nilai-nilai di beritahukan dan rata- nilai ku pun  9 dan 8. yaelah bapak ini nipunya dalem kali pun. bahkan ada kawan nilai 10 nya ada 3 bijik, dalam hati mikir "kyaknya kalau dari beberapa soal di benar semua hampir nggak mungkin lah bahkan kalau guru yang ngisi guru aja sering berantam sama saya kalau dia sering silap".

Tapi yang penting saya dah lulus Yeeyyyyyyyyy. tapi yang paling nggak terlupakan ibu saya pernah meragukan kemampuan saya sampai segitunya, sedih banget kalau di ingat-ingat. semoga cerita ini memberikan sedikit inspirasi buat orang-orang yang kurang percaya pada diri senidiri. selamat mencoba sesuatu yang baru dan menjadi sukses.
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments

Post a Comment

Powered by Blogger.